LITERASI

SARAN: BACALAH SESUAI TITIK DAN KOMA, PAKAI HEADSHET MU, DAN PUTARLAH LAGU PAYUNG TEDUH - DI UJUNG MALAM🎶 (Aku pikir kamu bakal bisa merasakannya)

Selamat membaca ...


         Pagi ini begitu belum sempurna, tapi aku sudah bangun dari tidur ku yang panjang. Aku terbangun dari mimpiku yang indah. tak tau kenapa aku tidur dengan mimpi yang sangat indah, Tidurku yang terlalu miring, atau sebenarnya aku belum tidur sama sekali! tentu aku sendiri tidak paham. yang jelas aku begitu yakin Rasa bahagia itu seperti nyata adanya. Tentang perempuan yang selalu aku bangga-banggakan di hadapan temanku, perempuan yang selalu aku bela Namanya ketika orang tidak menyukainya. 

         Seperti biasa setelah bangun tidur layaknya orang-orang pada umumnya, Aku melihat ponsel ku, dengan harapan masih ada Pesan Masuk di Whatshapp!! Morning.......Mowning...... Pagi.......... Adalah kalimat yang khas dari Perempuan itu. Singkat, Namun membuatku begitu bahagia sekali. Serasa membuat aku begitu yakin kalau dia adalah Perempuan yang di hadirkan tuhan untuk membuat hidupku menjadi lebih baik lagi. Tapi itu hanya halusinasi. di hari yang tidak biasa ini, aku tidak menemukan lagi Pesan-pesan Masuk seperti yang aku gambarkan di atas. Aku merasa kesepian,  Karena kebiasaan yang biasa aku dengar dan aku rasain, sudah tidak ada lagi, dan aku harus  membiasakannya.

         Aku tidak tau, kenapa ketakutanku selama ini ternyata menjadi nyata. Aku percaya, hubungan yang tidak sengaja aku bangun ini pasti tidak punya tujuan, Aku yakin dari awal, kalau aku bakal kecewa dengan semua ini, Ntah karena alasan apapun, dan aku Juga tau dan percaya kalau Perempuan yang aku yakini ini adalah perempuan yang bakal mematahkan hatiku pula. walaupun sebenarnya Perempuan itu yang paling takut aku yang melakukannya. Memang terkadang apa yang kita suka menjadi alasan kita terluka, sudah menjadi kodratnya.

         Jujur, Sebenarnya aku Paham Ending dari sebuah hubungan ini itu apa? Aku Paham Bakal seperti apa akhirnya, Aku juga sudah persiapkan semuanya, atas ketakutan yang aku takutkan. Namun karena rasa Nyaman yang aku rasain selama ini, aku lupa kalau aku dan dia hanya sebatas teman. Yang itu masih punya kesempatan untuk berkelana kemana saja. Tapi aku tidak pernah melakukannya, bukan tidak ingin, tapi Ini soal Prinsip.

         Yang membuat aku kecewa adalah, Hatiku di patahkan ketika aku belum memakai persiapan yang sudah aku persiapkan. Kalau kata teman-teman, Aku itu suka mendaki Gunung yang tinggi, Yang sebenarnya itu tidak mungkin didaki. dan Aku tidak menyiapkan segala sesuatunya ketika harus jatuh dari pendakian tersebut. (Katanya)

         Sebenarnya aku bukan tidak safety, Aku sudah menyiapkan semuanya, Aku sudah Menyiapkan apa saja yang nanti aku butuhkan. Aku sudah menyiapkan Fisik dan Mentalku, ketika aku harus terjatuh, Aku sudah menyiapkan Asupan makanan, untukku bertahan hidup, Aku sudah Menyiapkan Tenda untuk aku berteduh, Aku sudah menyiapkan segalanya, Namun Persiapan itu tak berguna, karena aku Terpeleset di Jalan yang tidak begitu terjal. Padahal tidak ada Hujan, Angin, Badai, atau apapun itu sebutanya.

         Gunung  yang ingin ku daki ternyata begitu Indah, Punya Trek yang begitu bagus untuk ku lalui, Pemandangan yang begitu sempurna untuk ku Nikmati. Sehingga aku lalai, dan jadi tidak berhati-hati, aku begitu yakin kalau aku akan bisa menaklukannya.  Tapi ternyata ....... Hempp... Sudahlah kamu pasti paham maksudku.  Aku yakin dan percaya, kalau setiap Perjalan itu pasti ada konsekuensinya.  termasuk membangun hubungan dengan Orang lain. Akan berakhir bahagia atau terluka, kamu harus persiapkan semuanya. apalagi kamu sudah paham Endingnya. Dan pengalaman buruk ini terjadi lagi untuk yang beberapa kali.

         Walaupun begitu, aku tidak pernah menyalahkan Perempuan itu. Aku tidak menyesali perjalanan hidupku. aku kecewa atas permainan yang aku bangun sendiri. Perempuan itu tidak pernah salah dimataku, dan tidak pernah mengecewakanku seperti apa yang pernah aku sampaikan. dia adalah Perempuan yang baik, yang mau Jujur atas hubungan yang itu tidak mungkin untuk di lanjutkan. dan aku pikir Niat nya juga jauh lebih mulia. (Mungkin karena itu pula yang membuat aku Jadi tertarik Padanya). 

          Tidak ada lagi Ucapan Morning setiap paginya, tidak ada lagi tawaran Happy Lunch setiap Jam Istirahatnya, (ya walaupun hanya sekedar chat), dan Tidak ada lagi Kalimat Hati-hati, kabari kalau sudah di rumah. Semua sudah berubah menjadi orang asing yang seolah tidak pernah kenal. dan aku merindukan itu, kadang aku suka membayangkannya, yang membuat mataku berkaca-kaca, Perasaan telalu cepat untuk hilang😊 kataku dalam diam. Saat ini aku hanya butuh teman untuk mengerti keadaanku, Rasanya aku ingin Membeli waktu seseorang yang mau mendengarkan ceritaku. Tentu ini bukan aku yang sesungguhnya, tanpa aku Jelaskan sebagian Orang pasti kenal kalau aku bukan manusia yang murung, aku adalah seorang yang Periang, Manusia yang tidak tau cara bersedih, manusia yang tau cara menghibur diri sendiri. tapi kali ini aku bukan hanya murung dan bersedih, lebih dari itu. Lebih dari yang kamu bayangkan.

          Ada satu hal yang aku Juga tidak suka, sebenarnya aku paham peran ku disini sebagai apa, peranku disini sampai mana, karena aku adalah aktor senior yang sudah lama memainkan peran ini. ya walaupun tetap pada akhirnya aku yang kecewa. Apalagi ketika ada Notification Penebalan secara tidak langsung "Kamu tau kan Hubungan ini tidak lebih dari sekedar teman"?    Shitttt ... Kalimat yang sangat Menyebalkan. Tapi lagi-lagi aku tidak boleh manyalahkan Perempuan itu, Aku hanya bisa menyalahkan diriku sendiri, Atas apa yang sudah aku yakini. 

         Banyak hal yang sebenarnya aku ingin jelaskan, salah satunya adalah, aku tidak pernah membangun harapan yang lebih atas hubungan ini, termasuk menjadikannya pasangan. aku hanya menikmati rasa nyaman. Tapi dia mematahkan rasa itu, Alasan perbedaan yang tak mungkin bisa di langgar, atau ya tidak mau menyakiti aku terlalu Jauh, dan akhirnya dia memutuskan memilih pria lain yang seiman dengannya. (Sampai sini tentu kalian Paham Maksudku).

          Ku kira aku akan baik-baik Saja, aku mengira aku bisa mengontrol kecewa dengan baik, aku  bisa mengatur emosi dalam diriku, tapi kali ini aku gagal. kali ini aku merasa orang yang paling sedih di bumi. Hatiku mengatakan begini, 'Lihatlah badut itu duduk di pojokan, melipat kaki, duduk di lantai, keliatan sangat sedih sekali bukan, mata berkaca-kaca, dan begitu murung. Ntah apa alasannya, Apakah dia kehilangan orang yang dia sayang, apakah Jasa menghiburnya tidak terbayar, atau memang sebenarnya ................... Ntahlah') Kataku dalam diriku sendiri. 

         Tapi itu halu, dan aku paham. Tatkala badut bisa menghibur orang lain, tapi badut tidak bisa menghibur dirinya sendiri. dia hanya bekerja membuat orang lain tertawa, tersenyum, ntah benar terhibur atau yaa hanya Jadi bahan tertawaan. disaat orang-orang bersedih, dia selalu ada disana. baik itu sedih karena di tinggalkan pasangan mereka, badut adalah orang paling terdepan untuk menghibur orang-orang tersebut. tapi ketika orang yang di hibur sembuh, bisa senyum kembali, akhirnya badut di tinggal, hanya dengan Ucapan terima kasih. Sadiss bukan .... Tapi tak apa, itu sudah lebih dari cukup. Mungkin peran badut hanya sebatas itu, Tuhan menciptakan ia hanya untuk menghibur dan membuat sebagian orang kembali ke dunia mereka sebelumnya.

         Pagi menjelang siang, Jam 10.34 Aku masih berada di atas kasur ku yang tidak begitu empuk. Padahal biasanya Jam segini aku sudah beraktivitas, Ntah itu hanya sekedar membersihkan kamar, atau olahraga kecil, Namun kali ini tidak, aku begitu tidak bersemangat, Aku bingung kenapa akhir-akhir ini Jam tidurku kembali berantakan, aku memikirkan hal-hal yang seharusnya itu tak perlu aku pikirkan. ku pikir aku sehebat itu dalam meminimalisir kekecewaan haha tapi lagi-lagi aku salah, Aku merasa menjadi orang terkasihani. Perempuan yang ku anggap candu ternyata dia ragu. 

          Ada satu hal yang Unik sih menurutku, kenapa Perempuan selalu lebih memilih laki-laki yang tidak baik? Ya walaupun mereka sudah jujur dengan semua masa lalunya .. kalau tau begitu aku cerita siapa aku sebenarnya, tapi kan untuk apa? Kamu tak perlu menceritakan keburukan mu kepada orang lain harusnya, karena itu bukan prestasi. Dan bukan ingin terlihat baik Juga, tapi dalam etika komunikasi, kamu tidak perlu menceritakan yang itu tak pernah di tanya.

         Jujur aku masih merasa kecewa, aku masih belum bisa terima, Tapi aku bisa apa, mungkin tuhan merindukan aku untuk mengeluh padanya, mungkin tuhan rindu aku angkat tangan di hadapannya, akhirnya tuhan menegurku lewat patah hati. Mungkin ini cara tuhan mengingatkan aku ternyata ada cinta yang lebih besar dari hanya sekedar hubungan percintaan.

          Pesanku untuk kamu yang membaca tulisan ini, aku tidak pernah menyalahkan mu dalam hal ini, aku bahagia bisa kenal sama kamu, ya walaupun sedikit menyebalkan, tapi aku menikmatinya. Aku sangat menghargai semua kejujuran yang pernah kamu utarakan ke aku, Paling tidak kamu sudah Jujur pada dirimu sendiri, Dan aku tidak menyesali pertemuan ini, karena bertemu dengan mu itu takdirku, Menjadi teman mu itu pilihan ku, tapi Jatuh hati kepadamu itu di luar kuasa ku. aku mau kamu menjadi orang yang paling bahagia kedepannya, sampai sekarang aku masih belum bisa terima kalau seandainya kamu sedih oleh Orang yang mungkin kamu pilih nantinya. Mungkin kelihatan lebay, tapi dari dalam lubuk hatiku yang paling dalam, aku sangat peduli padamu, aku ingin menjadi salah satu orang yang kamu ajak bertukar pikiran sebelum kamu memutuskan sesuatu, tentu kita masih bisa berteman, kita masih bisa menjaga komunikasi tanpa harus hilang seperti orang-orang yang pernah kamu ceritakan, dan aku mau membuktikan itu, kalau aku berbeda dengan laki-laki yang pernah kamu kenal.

         Beberapa orang bilang kalau aku jatuh hati padamu, tapi aku menolaknya, karena yang benar sebenarnya terjadi adalah AKU SANGAT JATUH HATI PADAMU. Itu kenapa terlalu sulit untukku menerima kenyataan ini. harusnya kamu aku sediain kopi, bukan Hati!!!!!!!!! Dari aku ... Laki-laki yang Sederhana ini.


Best Regard: Amiril Mukmin Naiborhu



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEPADAMU YANG KU KAGUMI

Type Attribute!! (Humans)

STANDART KEREN VERSI ANAK JAKARTA